Apresiasi karya seni rupa terapan adalah kegiatan menilai atau
menghargai karya seni tersebut. Ada banyak hal yang dapat dijadikan dasar
penilaian, diantaranya :
1. Komposisi
2. Warna
3. Fungsi
4. Dan Nilai keindahan karya seni tersebut.
Dalam hal ini, kita akan mempelajari cara apresiasi karya seni rupa
terapan berdasarkan fungsi dan keindahannya.
A. Kesesuaian
Fungsi
Fungsi karya seni dibedakan menjadi dua , yaitu dungsi
estetis, dan fungsi aplikasi. Karya seni dikatakan berungsi estetis jika karya
seni tersebut sengaja dibuat untuk dinikmati keindahannya saja, misalnya
lukisan-lukisan Affandi dan Patung-patung tanah liat karya F.Widayanto.
sebaliknya, suatu fungsi karya seni dikatakan berfungsi aplikasi jika
karya seni tersebut sengaja dibuat untuk digunakan atau difungsikan sebagai
alat, wadah, pakaian, perhiasan, atau hiasan bangunan.
Dalam kenyataannya suatu karya seni dapat mengalami penyimpangan fungsi
karya seni. Ini berarti suatu karya seni tidak difungsikan sebagaimana
tujuan penciptaannya. Jambangan bunga tidak saja digunakan untuk menaruh bunga,
tetapi juga dipajang sebagai hiasan dalam lemari berkaca bening. Demikian
k=juga tempayan-tempayan dari gerabah tidak hanya berfungsi sebagai tempat air,
tetapi menjadi benda hiasan (elemen estetis) pada sebuah taman.
B. Keindahan
Pada awalnya benda-benda pakai meiliki bentuk yang sangat sederhana.
Sebagai contoh, tempat air minum dari tanah liat hanya berupa kendi dengan
bentuk-bentuk yang kurang variatif. Namun, sekarang bentuk-bentuk benda pakai
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak tempat minum diciptakan dari
berbagai jenis bahan dan bentuk.
Perkembangan dalam bentuk dan bahan juga dialami oleh benda pakai lain,
misalnya mebel. Bentuk kursi dan meja tidak hanya dibuat berdasarkan fungsi
dasarnya, yaitu kursi sebagai tempat duduk dan meja sebagai tempat menaruh
barang. Lebih dari itu, kursi dan meja dibuat dengan lebih menekankan nilai
artistik atau keindahannya.
C. Contoh apresiasi seni terapan
Keartistikan atau keindahan desain lemari. Desain lemari lebih menekankan
pada fungsinya, yaitu sebagai wadah atau tempat pakaian. Berbeda dengan dessain
kursi. Kursi dirancang dengan bentuk yang artistik. Kursi dengan bentuk-bentuk
yang demikian ini belum tentu nyaman sebagai tempat duduk karena mengutamakan
nilai keartistikannya atau nilai keindahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar